Kamis, 29 November 2007

Cara Memelihara Anjing

Cara Memilih Anjing

Memilih anjing peliharaan tidak jarang berbuah kekecewaan. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengeliminir kejadian ini, terutama bagi "pemain" baru yang tertarik untuk menggeluti dunia peranjingan lebih jauh ?

Salah Pilih, Kecewa!
Tidak sulit memperoleh berbagai jenis anjing yang diinginkan saat ini. Di Jakarta, hampir pasti setiap pet shop menyediakan anjing-anjing "for sale", lalu adapula pilihan-pilihan yang ditawarkan para pembiak melalui iklan-iklan di koran, di internet ataupun di majalah khusus anjing. Pilihan memang cukup beragam.

Tetapi, sebelum membeli dan menentukan pilihan, tidak salah bila calon pemilik mengetahui lebih dulu kekurangan, kelebihan, karakter, kondisi kesehatan dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan jenis anjing yang akan dipilih itu. Selain itu, ada pertimbangan-pertimbangan khusus yang tidak juga bisa disepelekan, diantaranya mempertimbangkan kondisi keluarga seperti jumlah anggota keluarga, interest mereka, suasana lingkungan tempat tinggal, maupun waktu yang tersedia.

Salah satu advice yang bisa dipertimbangkan sebelum memilih seekor anjing untuk dipelihara adalah, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Karena "lirikan pertama" kepada bentuk fisik yang gagah, warna bagus atau karena anjing tersebut memiliki gonggogan yang keras dan sebagainya justru bisa menjadi bumerang.

Anjing memiliki sifat yang khas, berbeda dengan hewan peliharaan lain seperti kucing, kuda atau burung. Anjing adalah hewan yang mampu bergaul secara dekat dengan manusia. Bahkan sering dikatakan bahwa sebagai hewan peliharaan, anjing memiliki hubungan emosional sangat erat dengan majikan dan anggota keluarga yang lain. Seekor anjing tidak sekedar mengenal dengan baik sang majikan. Tetapi dia pula bisa sangat kenal dengan orang-orang dekat sang majikan. Begitupula dengan barang-barang seperti mobil, lingkungan rumah, sepeda motor, atau bahkan baju sang majikan akan mengisi memori seekor anjing yang dipelihara secara benar.

Sementara itu, ada pendapat yang mengatakan bahwa perilaku atau sifat anjing yang menyimpang, dan membuat kesal adalah dampak dari kesalahan memilih dan memelihara. Hal ini semakin memperkuat anggapan yang menyebutkan bahwa memelihara seekor anjing adalah sebuah proses interaksi. Proses interaksi ini mencakup sikap, kondisi dan perlakuan dari pemelihara dengan sifat dasar sang anjing.

Jadi, dalil yang patut dipertimbangkan adalah, bahwa bila ingin memelihara anjing maka pilihlah anjing yang cocok agar dalam perkembangannya, anjing kesayangan tidak menjadi penakut, pemarah, dan berbagai sifat destruktif lain.